Bagaimana Menghilangkan Bekas Terapi CO2 Snow?

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB

Diasuh oleh para Apoteker Dosen Fakultas Farmasi Unand

Bagaimana Menghilangkan Bekas Terapi CO2 Snow?

Pertanyaan:

Kepada Yth Dr. Muslim Suardi, Apoteker. Saya Ibu Yuli dari Cilacap. Mau bertanya gimana cara menghilangkan belang bekas terapi CO2 Snow karena hemangioma. Tempatnya di sebelah mata kiri sebesar koin. Anak saya menjalani terapi dari umur 40 hari sampai 5 tahun. Sekarang sudah berumur 14 tahun. Gimana Pak? Apa yang terbaik? Apakah harus operasi? Apakah cukup dengan obat2an saja?. Obatnya apa, kalau DermatXXX bagaimana Pak. Trim’s utk saran & petunjuknya. 081542667XXX.

Jawaban:

Bu Yuli, agar tidak membingungkan dan tidak mendatangkan kekhawatiran yang berlebihan, ada baiknya kami jelaskan dulu apa itu CO2. CO2 atau karbon dioksida adalah senyawa kimia yang dalam keadaan normal di alam berbentuk gas. Gas asam arang ini dihasilkan dari pernafasan kita juga dari hewan. Ia dikeluarkan tumbuhan di malam hari, dan dihasilkan dalam proses fermentasi oleh ragi. Sedangkan pada siang hari ia dibutuhkan tumbuhan untuk berfotosintesa membentuk karbohidrat. CO2 banyak terdapat dalam minuman berkarbonat dan dalam larutan segar tablet buih. Dengan demikian senyawaan ini sangat aman dan tidak membahayakan. Ia tidak menyebabkan bahaya terhadap pernafasan kita walaupun persentasenya cukup tinggi di udara, asal kadar oksigen cukup tersedia, dan tidak ada gas lain yang beracun tentunya.

Hemangioma adalah penyakit sejenis tumor jinak berupa perbanyakan pembuluh  darah yang tidak normal. Keadaan ini dapat terjadi pada semua jaringan yang mempunyai pembuluh darah dan pada jaringan lunak. Ia sering ditemukan pada saat bayi dilahirkan, sehingga sering disebut juga sebagai tanda lahir. Namun ada pula yang timbul setelah beberapa bulan bayi dilahirkan atau juga pada kanak-kanak.  Salah satu pengobatan hemangioma adalah dengan terapi CO2 Snow. Apa dan bagaimana pengobatan hemangioma dapat dilihat pada harian Singgalang yang sudah diterbitkan sebelumnya, atau dapat dibaca di laman web Fakultas Farmasi Unand pada kolom berita dalam artikel ABAM (Anda Bertanya Apateker Menjawab).

CO2 Snow dibuat dari CO2 berbentuk cair dipadatkan melalui penguapan cepat. Ia dapat menghasilkan suhu yang sangat dingin hingga minus 79oC, sehingga dapat membekukan jaringan kulit dan memberikan efek anestesi dan menahan atau menurunkan aliran darah. Efek samping yang ditimbulkan oleh CO2 Snow sebagai senyawa kimia, tetapi karena diberikan dalam bentuk padat yang menimbulkan suhu sangat dingin pada kulit. Bentuk padat tesebut analog dengan es yang kita lihat sehari-hari. Es adalah bentuk padat dari air, sedangkan CO2 Snow adalah bentuk padatnya gas karbon dioksida. Suhu CO2 Snow ini jauh lebih rendah dari pada suhu es. Karena suhu yang terlalu rendahlah ia dapat digunakan sebagai terapi hemangioma atau tujuan lain. Keadaan suhu sangat rendah ini juga dapat merusak sel di sekitar jaringan yang diobati. Jaringan yang rusak tersebut akan berubah warna dan menjadi belang. Peningkatan produksi melanin juga dapat terjadi.

Penggunaan CO2 Snow harus hati-hati. Pengobatannya harus dilakukan di rumah sakit yang mempunyai fasilitas yang memadai. Hanya pakar tertentu saja seperti spesialis kulit, bedah, atau bedah kosmetik yang sudah terlatih dan mempunyai kompetensi yang sesuai yang boleh melakukan terapi ini. Keberhasilan terapi dan terhindarnya pasien dari efek samping yang tidak diinginkan sangat ditentukan oleh keterampilan dan keahlian pakar yang menangani.

Belang yang terjadi setelah pengobatan CO2 Snow tentu dapat mengganggu penampilan seseorang karena bisa menurunkan rasa percaya diri. Bila sangat menganggu, operasi plastik bisa saja dilakukan. Hanya saja biayanya cukup mahal. Di samping itu tindakan bedah kosmetik bukan tanpa resiko, apalagi bila dilakukan oleh orang yang belum memiliki kompetensi yang memadai. Pilihlah pakar yang sudah berpengalaman, agar resiko dapat diminimalkan atau dihindari.

Belang tersebut dapat dikurangi dengan pemakaian krim pemutih yang diizinkan. Pengobatan memerlukan waktu yang cukup lama. Obat yang disebut di atas juga dapat membantu. Namun penggunaannya sebaiknya melalui pemeriksaan pakar yang sesuai terlebih dahulu. Obat tersebut tidak boleh digunakan pada luka terbuka, luka yang masih baru, atau selaput mukosa. Dengan demikian pemakaian di sekitar mata, harus sangat hati-hati. Jangan menggunakannya bersamaan dengan obat-obat topikal lainnya tanpa nasehat dokter dan atau apoteker.

Bu Yuli, bila Ibu akan memakai obat kulit, untuk berjaga-jaga maka sebaiknya sedikit obat krim misalnya dioleskan dulu pada bagian kulit yang cukup sensitif, terlindungi dari pandangan mata dan tidak terpapar sinar matahari. Misalnya pada belakang kuping bagian bawah atau pada lengan atas. Biarkan beberapa lama sekitar setengah hingga satu jam. Kemudian perubahan yang terjadi diamati. Bila timbul warna merah atau iritasi, sebaiknya obat tersebut tidak digunakan. Karena mungkin orang yang bersangkutan terlalu peka, alergi atau hipersensitif.

Demikianlah jawaban kami semoga bermanfaat. Syarat dan ketentuan berlaku seperti yang tercantum dalam artikel ABAM sebelumnya. Bagi anda yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang obat, makanan, NARKOBA dan kosmetik dapat menghubungi kami melalui SMS di nomor 082388287373. Karena banyaknya pertanyaan, pembaca diharap bersabar. Bagi penanya yang merasa belum dilayani, diharap membuka laman web Fakultas Farmasi Unand, karena banyak sekali pertanyaan yang senada dengan pertanyaan yang sudah diterima sebelumnya. Terima kasih. Dr. Muslim Suardi, MSi., Apoteker.

Read 1857 times