08 November 2022

Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang laksanakan program Matching Fund Gambir 2022 di Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten 50 Kota, Minggu (6/11/2022).

Kegiatan Matching Fund Gambir 2022 ini, diketuai Prof. Dr. apt. Deddi Prima Putra dengan mitra CV. Rasdi & Co di dampingi Tim peneliti Prof. Dr. apt. Amri Bakhtiar dan Dr. apt. Friardi Ismed bersama   mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), Addevia Illahi, Rafika Adrine, Fina Fardani dan M. Imanullah Aziz.

Dipilihnya nagari Talang Mauansebahai pusat kegiatan Kegiatan Matching Fund Gambir 2022, karena mayoritas penduduk Talang Maua berprofesi sebagai Petani Gambir dan kegiatan ‘Mengampo’ dilakukan secara rutin tiap harinya.

Salah seorang petani gambir setempat, Iskarni memaparkan, menjadi petani gambir merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang masyarakat Talang Maua. Bahkan aktivitas mengampo yang merupakan proses pembuatan gambir sudah dilakukan sejak tahun 1945.

" Masyarakat Talang Maua rata-rata   memiliki ladang Gambir seluas 1,5 Hektar bahkan lebih," kata Iskarni.

Sementara itu, ketua Matching Fund Gambir 2022 Unand, Prof. Dr. apt. Deddi Prima Putra menyebut, kegiatan yang dilakukan bersama mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) bertujuan untuk mendorong mahasiswa dan generasi muda mengelola potensi sumber daya alam sehingga menciptakan nilai tambah serta hilirisasi produk Gambir, yang merupakan salah satu komoditas unggulan Sumatera Barat, bahkan Indonesia.

Mahasiswa MBKM, kata dia,  berkontribusi dengan cara mengamati proses produksi gambir yang dilakukan secara tradisional di ‘Rumah Kampo’ yang berlokasi pada tengah-tengah ladang.

Setelah proses pengamatan tersebut, selanjutnya mahasiswa akan mengambil sampel hasil pengolahan gambir untuk dibawa ke Laboratorium Biota Sumatera, di Universitas Andalas.

" Di sana sampel akan diperiksa kadar katekin yang dihasilkan serta parameter lain sesuai dengan SNI," terangnya.

Selanjutnya, hasil pengujian sampel gambir yang diambil dari ‘Rumah Kampo’, akan diberitahukan kepada masing-masing pemilik ‘Rumah Kampo’.

" Lalu, apabila ditemukan kadar katekin dibawah SNI, maka pihak peneliti Matching Fund Gambir 2022 akan melakukan pendampingan dan intervensi berupa perbaikan SOP, sehingga dapat meningkatkan mutu (kadar katekin) gambir yang mereka produksi," terang Deddi Prima Putra.

Menurutnya, intervensi pada proses pengolahan bertujuan untuk memberikan ilmu baru kepada masyarakat sehingga dapat menghasilkan gambir dengan kadar katekin sesuai SNI atau lebih tinggi sesuai keperluan pengguna (eksportir).

" Diharapkan dengan adanya standar mutu ini, dapat meningkatkan harga nilai gambir dipasaran dikemudian hari," ucap Ketua Matching Fund Gambir 2022 itu.


Sumber : berintanda1

29 Oktober 2022

Padang (UNAND) - Fakultas Farmasi Universitas Andalas mengadakan talk show virtual pada 29 Oktober 2022 sebagai respons terhadap maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak yang diduga berhubungan dengan cemaran pada obat sirup yang beredar. Talk show seri 1 ini bertajuk “Gunakan Obat Dengan Aman di Tengah Maraknya Gagal Ginjal Akut pada Anak.

Talk show ini menghadirkan empat narasumber yang mewakili empat departemen di Fakultas Farmasi UNAND, yakni Prof. Dr. apt. Henny Lucida (Teknologi Farmasi), Prof. Dr. apt. Deddi Prima Putra (Biologi Farmasi), Prof. Dr. apt. Almahdy A., MS (Farmakologi dan Farmasi Klinis), serta Dr. apt. Regina Andayani, MS (Kimia Farmasi). Sebagai moderator dalam acara ini adalah apt. Lailaturrahmi, M.Farm. dari Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis. Talk show ini dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai institusi, yang terdiri dari apoteker, mahasiswa farmasi, serta dokter.

“Ini merupakan kegiatan yang diangkatkan oleh Fakultas Farmasi dalam rangka memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat terutama sekali dalam proses menghadapi permasalahan yang dihadapi. Untuk itulah Fakultas Farmasi mengangkatkan kegiatan talk show perdana pada hari ini, di mana akan sharing dengan Bapak Ibu semua terkait penggunaan obat yang aman di tengah maraknya gagal ginjal akut pada anak,” papar Dekan Fakultas Farmasi UNAND, Prof. apt. Fatma Sri Wahyuni, Ph.D, dalam pembukaan talk show ini.

Dalam sesi pertama kegiatan talk show tersebut, setiap narasumber memberikan pemaparan singkat dari aspek bidang ilmu masing-masing. Pemaparan pertama dari Prof. Dr. apt. Almahdy A., MS berfokus pada efek toksik etilen glikol dan dietilen glikol dan bahayanya bagi tubuh. Prof. Dr. apt. Henny Lucida memaparkan bentuk sediaan obat sirup ditinjau dari segi formulasi, penjaminan mutu, dan bagaimana menggunakan obat secara aman.

Berikutnya, Prof. Dr. apt. Deddi Prima Putra memaparkan penanganan non-farmakologis pada kasus demam pada anak, serta pemanfaatan bahan alam sebagai pertolongan pada gangguan kesehatan pada anak di rumah. Dilanjutkan dengan pemaparan dari Dr. apt. Regina Andayani, MS yang membahas analisis etilen glikol dan dietilen glikol dari aspek kimia farmasi.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dipandu moderator. Peserta juga antusias memberikan tanggapan dan pertanyaan melalui kolom komentar, yang ditanggapi oleh masing-masing narasumber berdasarkan kepakarannya. Salah satu pertanyaan yang dikemukakan berkaitan dengan pemilihan obat yang aman bagi anak yang tidak bisa menggunakan obat puyer.

Prof. Dr. apt. Henny Lucida menjelaskan bahwa setiap obat yang menggunakan pelarut campur harus mencantumkan jenis pelarut campur dan persentasenya. Jika pelarut campur yang digunakan etanol, maka kemungkinan besar aman. Namun, untuk obat yang menggunakan pelarut campur lain seperti polietilen glikol, propilen glikol, gliserol, atau sorbitol, lebih baik mengikuti daftar obat yang terbukti aman berdasarkan informasi BPOM. Menggunakan obat herbal terstandar pun perlu memastikan kandungan pelarut campur yang digunakan. Jika memberikan puyer kepada anak, dapat ditambahkan sedikit sirup atau madu agar rasanya manis dan dapat diterima oleh anak.

Talk show ini diakhiri dengan penyampaian pesan dan closing statement dari masing-masing narasumber.

“Kita patuhi pemerintah kita untuk tidak menggunakan obat-obat sirup pada anak. Kemudian hindari obat online kalau kita tidak paham dan tidak ada garansi yang pasti. Jika ada gejala oliguria dan anuria, segera ke UGD,” pesan Prof. Dr. apt. Almahdy.

Sejalan dengan itu, Prof. Dr. apt. Henny Lucida mengingatkan agar masyarakat membeli obat di sarana resmi seperti apotek. “Kepada masyarakat dan kita semua harus cerdas menggunakan obat. Kalau beli obat, beli di sarana seperti apotek yang ada apotekernya, tanyakan informasi obat supaya obat yang kita gunakan aman digunakan. Mutu obat yang beredar di Indonesia selama memiliki nomor registrasi dijamin aman oleh pemerintah.”

Dr. apt. Regina Andayani, M.Si. menambahkan, “Analisis terhadap bahan baku atau bahan tambahan obat termasuk sediaan atau produk akhir memang harus dilakukan berdasarkan persyaratan kompendial resmi atau Farmakope untuk menjamin mutu, keamanan, dan khasiat  obat tersebut. Analisis cemaran dalam bahan baku obat dan produk akhir menjadi perhatian penting, khususnya senyawa kimia yang bersifat toksik bagi tubuh kita.”

Sementara Prof. apt. Deddi Prima Putra menyampaikan, “Modal yang paling mahal adalah kesehatan. Jadi anak-anak di bawah lima tahun memang proses kembang tumbuhnya sangat dibutuhkan didukung oleh ekosistem hidup sehat. Tentunya ini sangat penting pada era di mana sangat banyak sekali bahan-bahan kimia sintetik berada di sekitar kita.”

13 Oktober 2022

Padang (UNAND) - Fakultas Farmasi Universitas Andalas berhasil meluluskan 97 orang apoteker baru melalui sidang pengambilan sumpah/janji Apoteker Angkatan I tahun 2021, yang berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis Padang, pada Kamis (13/10).

"Proses pembelajaran di Prodi Apoteker dilaksanakan dalam dua tahap yakni pendidikan di kampus, dimana dilaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2020 dan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia. Setelah itu, dilakukan pula tahap praktek kerja profesi di luar kampus yang dilakukan di berbagai rumah sakit, komunitas, apotek, dan industri," papar Ketua Prodi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi, apt. Yelly Oktavia Sari, M. Pharm, Ph.

Dilaporkan pula berbagai pencapaian Fakultas Farmasi diantaranya adalah lulusan terbaik dengan IPK Tertinggi yang diraih apt. Annisa Dezura Fitriandi, S. Farm, dengan IPK 3.98.

Selain itu, diserahkan piagam penghargaan pada peraih nilai UKAI CBT Tertinggi kepada apt. Hulwa Salsabila, S.Farm, yang berhasil mendapat nilai 91,5. 

Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof. Mansyurdin mengucapkan selamat atas keberhasilan yang diraih dari program profesi apoteker atas pelaksanaan Sumpah Apoteker, dengan jumlah lulusan yang begitu banyak dan prestasi yang membanggakan. 

Ditambahkannya keberhasilan ini menjadi catatan baik bagi Fakultas Farmasi dan UNAND sendiri. "Dilantiknya apoteker baru menjadi cerminan capaian Unand, capaian-capaian Fakultas Farmasi termasuk leading di Unand, ini dilihat dari input yang baik, output yang baik, dan outcome," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, dari segi input yaitu penerimaan mahasiswa, dan output yaitu lulusan Farmasi telah terbilang baik, tinggal outcome yang baik yang menjadi tantangan. “Outcome yang dimaksud adalah bagaimana lulusan-lulusan kemudian bekerja atau membuka lapangan pekerjaan sendiri,” sambungnya.

Ditambahkannya Outcome competitiveness yang kita kejar, yaitu daya saing di pekerjaan, atau pilihan melanjutkan studi, atau lulusan bisa juga berwirausaha.

Prof. Mansyurdin mengimbau untuk semua lulusan agar mengisi Traver Study ketika telah mendapatkan pekerjaan, sehingga kampus mendapat gambaran dan data, yang dapat dimanfaatkan kembali oleh kampus.(*)

 

 

Sumber : Humas dan Protokol UNAND