21 Agustus 2018

Padang (Unand) – Dekan Fakultas Farmasi Universitas Andalas Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, Apt dikukuhkan sebagai Guru Besar Farmasi pada Senin (20/8) di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis Padang.

Wanita kelahiran Padang Luar Bukittinggi 44 tahun lalu ini dikukuhkan sebagai guru Besar Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Andalas oleh Ketua Majelis Guru Besar Universitas Andalas Prof. Dr. Ir. Fauzan Azima, MS didampingi oleh Rektor setelah menyampaikan Orasi Ilmiah yang berjudul “Potensi Tetrapreniltoluquinon Senyawa Hasil Isolasi Dari Kulit Batang Kandis (Garcinia Cowa ROXB) Sebagai Obat Kanker Paru”

Dalam orasi tersebut ia menyampaikan penanganan kanker yang pada umumnya masih bergantung pada kemotrapi yang berasal dari bahan kimia sintetis, idealnya obat antikanker akan membunuh sel kanker tampa merusak sel yang normal.

Akan tetapi menurutnya antikanker dengan senyawa kimia sintetis tidak hanya akan mempengaruhi sel kanker tetapi juga mempengaruhi sel sehat yang ada disekitarnya.

“Sayangnya belum ada agen kemoterapi yang tersedia saat ini yang tidak menimbulkan toksisitas sama sekali terhadap pasien,” ujarnya. 

Melalui Garcinia yang merupakan salah satu genus dalam family guttifarae yang banyak ditemukan didataran rendah hutan tropis, dikatakannya genus ini banyak ditemukan senyawa xanthone, triterpene, biflavonoid dan depsidon.

Disampaikannya ekstrak alkohol dari spesies Garcinia mempunyai berbagai aktivitas biologis seperti anti inflamasi, antioxidant, antibakteri dan antikanker.

Dari hasil penelitian terdahulu terhadap beberapa spesies dari tumbuhan Garcinia, diketahui bahwa ekstrak tumbuhan Garcinia Cowa memeliki aktivitas yang potensial serta selektif menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru.

Disimpulkannya senyawa tetrapreniltoluquinon, senyawa antikanker yang bekerja spesifik dan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker paru pada hewan percobaan.

Sementara itu Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA mengucapkan selamat atas dikukuhkannya Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, Apt sebagai Guru Besar Farmasi.

“Dengan dikukuhkan tersebut maka akan semakin meningkatkan fungsi dan peran perguruan tinggi sebagai bagian dari masyarakat, perguruan tinggi turut memegangkan peran keberlangsungan peradaban bangsa,” ungkapnya.

Saat ini dikatakannya Universitas Andalas memiliki Guru Besar sebanyak 147 yang aktif sedangkan di fakultas farmasi sendiri sebanyak 16 orang.

Sebagai Perguruan Tinggi tidak hanya sekadar mencetak sarjana, master dan doktor melainkan juga seorang Guru Besar. “Hanya kampus yang mampu mencetak Guru Besar yang notabene disebut sebagai dosen besar,” terangnya.

kendatipun demikian diungkapkanya menjadi Guru Besar bukannlah akhir dari pencapaian karir seorang dosen tetapi justru menjadikan gelar ini sebagai spirit yang senantiasa menbangkitkan inspirasi baru guna menghadirkan karya-karya yang lebih berlian dan bermanfaat bagi khalayak umum.

Dikatakannya dengan bertambahnya Guru Besar ini patut disyukuri karena mutu dan eksistensi Universitas Andalas akan semakin kokoh. “Baru-baru ini tgl 17 agustus lalu Kemenristekdikti mengumumkan pemeringkatan seluruh PTN PTS Se Indonesia dan Alhamdulillah Universitas Andalas termasuk ke dalam 10 besar tersebut,” ujarnya.

Adapun yang menjadi indikator disebutkannya adalah SDM, penelitian, inovasi yang dihasilkan universitas. “Disinilah peran guru besar dan dosen dalam menghasilkan penelitian inovasi untuk masyarakat dan bangsa,” sambungnya.

Universitas andalas telah mengambil beberapa kebijakan dalam penelitian yaitu penelitian percepatan guru besar dan dimulai tahun sekarang yang sebelum ada penelitian riset untuk guru besar dan alokasi dana penelitian 10-15% PNBP masing-masing fakultas untuk memberikan penilitan pada dosen.

“Mudah-mudahan dengan semakin banyak penelitian akan muncul tidak hanya artikel-artikel di jurnal akreditasi internasional tetapi juga inovasi dan produk-produk yang bisa dihilirisasi dengan bekerjasama dengan dunia industri,” harapnya.

Humas dan Protokol Unand

Sumber Berita : disini

14 Agustus 2018

Padang (UNAND) Program Studi Profesi Apoteker UNAND sebagai pelopor Forum Nasional Ketua Program Studi Apoteker se - Indonesia "PSPA Indonesia Bersatupadu Meluluskan Apoteker yang Profesional dan Bermartabat" pada senin - selasa 13 - 14 Agustus 2018. 

Forum ini bertujuan sebagai sarana bagi kaprodi Apoteker se - Indonesia untuk membahas persoalan terkait program studi Apoteker, pada Fornas pertama ini mengangkat tema mengenai cara PSPA menghasilkan lulusan yang memliliki kejujran, daya saing profesionalitas dan martabat dalam bidang apoteker.

Turut mengundang Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc, Apt (Dekan Fakultas Farmasi ITB)  sebagai narasumber  pada rapat fornas hari pertama beliau mengatakan "semua unsur harus terlibat dalam upaya peningkatan lulusan apoteker agar memiliki daya saing didunia kerja, dan PSPA se - Indonesia diharapkan melakukan penyamaan kurikulum agar tidak adalagi ketimpangan dalam jumlah SKS matakuliah"

Syofyan, S.Si, M.Farm, Apt selaku panitia FORNAS KAI yang pertama berharap "Agar forum nasional ini bisa menjadi acara tahunan yang digelar secara bergiliran, dan apa yang disampaikan di fornas ini dapat di aplikasikan dan tidak hanya menjadi wacana semata"

11 Agustus 2018

Padang (Fakultas Farmasi UNAND) Bakti mahasiswa baru Fakultas Farmasi Universitas Andalas pada tanggal 9 - 11 Agutus 2018, dalam rangka pengenalan lingkungan serta aturan dan tatatertib yang berlaku di Fakultas Farmasi

Bakti Fakultas Farmasi dibuka oleh Dekan fakultas Farmasi Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, S.Si, Apt, Pada hari pertama dilakukan pengenalan mahasiswa baru dengan lingkungan tempat mereka akan menimba ilmu, mulai dari Dekan, Wakil Dekan, Ketua Prodi, Staf Dosen, Karyawan, serta Anggota BEM yang ada di lingkungan Fakultas Farmasi UNAND. mereka juga diberi tahu mengenai aturan dan tata tertib yang berlaku di Fakultas Farmasi UNAND, dan sanksi yang mereka terima jika mlanggar aturan yang berlaku.

Ketua Prodi juga menambahkan mengenai aturan akademik, jumlah sks, dosen pembimbing akademik,dan tatacara berkomunikasi dengan dosen, beliua "menyampaikan agar mahasiswa ketika hendak berkomunikasi dengan dosen menggunakan bahasa yang sopan, mengucapkan salam ketika hendak memulai percakapan dan melihat waktu ketika menghubungi dosen seperti menghindari menghubungi dosen pada saat jam istirahat dan waktu sholat"

Anggota bem membantu mahasiswa agar terbiasa dengan linggkungan Fakultas dengan cara mengajak mereka memainkan game edukasi untuk meningkatkan pengetahuan mereka tantang fakultas farmasi dan meningkatkan kerjasama diantara mahasiswa baru tahun ajaran 20018 - 2019.

Mahasiswa baru juga dikenalkan dengan laboratorium tempat mereka melakukan praktek, memperkenalkan alat - alat labor dan prosedur penggunaan yang benar untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.