Pengambilan sumpah ini diambil langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi Universitas Andalas Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, Apt mewakili Komite Farmasi Nasional (KFN) didampingi oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia dan Ketua PSPPA Rahmi Yosmar, Apt, M. Farm serta juga disaksikan oleh Wakil Rektor III Universitas Andalas Ir. Insannul Kamil, Ph. D.
WR III mengucapkan selamat kepada 67 Apoteker baru angkatan III tahun 2019 yang telah dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Apoteker.
Disampaikannya sekarang tiba waktunya bagi semua untuk menerapkan ilmu tersebut ditengah masyarakat baik hardskill maupun softskill yang telah didapatkan selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
“Indonesia akan menjadi pasar yang sangat potensial untuk liberalisasi ataupun globalisasi pelayanan kefarmasian karena dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan juga perkembangan ekonomi makro yang cukup signifikan,” ujarnya.
Maka dari itu, dikatakannya Apoteker Indonesia harus siap bersaing dengan apoteker asing, harus selalu update ilmu kefaramasian, update tentang hukum terkait profesi kefarmasian dan juga diharapkan bisa melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
Berkenan dengan mutu lulusan disampaikan WR III, institusi tempat menimba ilmu saat ini merupakan program studi (Prodi) paling favorit dengan reputasi baik karena dalam kurung waktu sepuluh tahun terakhir ini selalu terakreditasi A oleh LAM PT Kes.
“Ini bukti komitmen dari jajaran universitas hingga Prodi yang berprinsip selalu menjaga kualitas input, proses dan output,” terangnya.
Ia yakin Apoteker lulusan Fakultas Farmasi Universitas Andalas adalah Apoteker yang menjunjung tinggi profesionalitas yang memang dibentuk dan disiapkan sebagai Apoteker handal dibidang kefarmasian.
Sementara itu, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Andalas Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, Apt menyampaikan untuk terus memainkan peran apotoker sebaik mungkin dan tunjukkan apoteker adalah profesi yang memang pantas untuk dibanggakan.
Dekan menekankan agar lulusan apoteker dapat mengaplikasikan dan mengimplementasikan semua ilmu yang sudah diperoleh untuk meningkatkan kesehatan, menjadi inspirasi dan solusi serta kebaikan dari ilmu yang sudah dimiliki.
“teruslah berkontibusi dimuka bumi demi kejayaan negeri, demi agama yang kita imani, dan demi cita-cita yang sudah jauh-jauh hari ditanamkan,” ujarnya.
Ketua PSPPA Rahmi Yosmar, Apt, M. Farm menyampaikan penerimaan mahasiswa baru profesi apoteker angkatan III tahun ajaran genap 2019 dilaksanakan pada periode januari 2020 dengan jumlah 65 orang yang dibagi dalam dua kelas.
“Sistem pendidikan di Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Andalas terbagi dalam dua tahap yakni tahap pendidikan di dalam kampus dan praktek profesi di luar kampus,” jelasnya.
Peserta ujian Apoteker Universitas Andalas disampaikannya sebanyak 68 orang dengan persentase kelulusan ujian UKAI nasional sebesar 98,5%IPK rata-rata lulusan apoteker 3,88 IPK terendah 3,51 sedangkan IPK tertinggi 3,96 yang diperoleh oleh Nurul Afifah, Apt, nilai tertinggi UKAI CBT Mitri Asyari, Apt, dan Feni Melinda, Apt.(*)
Sumber