Pengambilan sumpah ini diambil langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi Universitas Andalas Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, Apt mewakili Ketua Ketua Farmasi Nasional (KFN) didampinggi oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia dan Ketua PSPPA Rahmi Yosmar, Apt, M. Farm serta juga disaksikan oleh Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof. Dr. Mansyurdin, MS.
Wakil Rektor I Universitas Andalas mengucapkan selamat dan sukses kepada 74 Apoteker baru yang telah diambil sumpahnya.
Prof. Mansyurdin menyatakan saat ini Program Studi (Prodi) S1 Farmasi Universitas Andalas didorong untukmempersiapkan akreditasi Internasional melalui Accreditation Board Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN)
“Mudah-mudahan tahun ini fakultas farmasi tahun ini bisa merancang kurikulum berdasarkan Outcame Based Education yang menjadi syarat untuk pengusulan akreditasi internasional,” ujarnya.
Ditambahkannya, jika sudah diimplementasikan Outcame Based Education, 6 bulan setalah itu farmasi bisa submit borang Accreditation Board ASIIN.
Lebih lanjut, Prof. Mansyurdin menyampaikan Apoteker merupakan sarjana farmasi yang telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, tentunya telah memenuhi capaian pembelajaran yang dirancang dalam kurikulum Prodi Pendidikan Profesi Apoteker.
“Dengan memiliki kompetensi apoteker tentu lulusan kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan obat dan memastikan efektivitas penggunanaan dan keamanaan obat tersebut,” terangnya.
Kompetesi tentu akumulasi dari keterampilan berdasarkan ilmu yang didapat yang didukung etika farmasi.
Disampaikannnya ketrampilan dan ilmu mudah didapatkan kapan saja dan dimana saja tetapi yang penting diingat adalah mengenai etika, etika muncul dari diri kita sendiri dan prakteknya ditengah-tengah masyarakat.
Untuk mendukung etika tersebut butuh nilai-nilai inti yang diyakini dan nilai inti tersebut menjadi dasar sikap untuk bertindak yang didukung Softskill terutama interpersonal Skill bagaimana berinteraksi dan berkerjasama dengan orang lain.
Oleh karena itu, Wakil Rektor I berpesan untuk selalu menjaga ranah etika didalam keprofesian dengan menanamkan nilai inti yang baik dan terpuji.
Sementara itu, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Andalas Prof. Dr. Fatma Sri Wahyuni, Apt menyampaikan untuk terus memainkan peran apotoker sebaik mungkin dan tunjukkan apoteker adalah profesi yang memang pantas untuk dibanggakan.
Pror. Ayu menekankan agar lulusan apoteker dapat mengaplikasikan dan mengimplementasikan semua ilmu yang sudah diperoleh untuk meningkatkan kesehatan, menjadi inspirasi dan solusi serta kebaikan dari ilmu yang sudah dimiliki.
“Perjuangan belum berakhir masih banyak masyarakat yang menunggu peran apoteker terutama dibidang kesehatan. Untuk itu, teruslah berkontibusi dimuka bumi demi kejayaan negeri, demi agama yang kita imani, dan demi cita-cita yang sudah jauh-jauh hari ditanamkan,” ujarnya.(*)
Humas dan Protokol Unand