Jawab:
Bu Linda di Jakarta. Pada prinsipnya makanan yang baik, asal tidak berlebihan tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Tubuh kita membutuhkan zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang cukup dan seimbang. You are what you eat. Kata bijak yang sudah mendunia yang perlu diperhatikan. Makanan dapat berpengaruh terhadap tubuh kita, baik fisik maupun psikis atau kejiwaan. Bukan tanpa alasan. Makanan dikonsumsi secara terus menerus, dalam jangka lama dan dalam jumlah yang mungkin cukup besar. Berbagai kemungkinan dapat berpengaruh buruk kepada tubuh kita. Karena zat makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil umumnya akan sampai ke tubuh janin melalui aliran darah, maka makanan yang dikonsumsi ibu hamil harus betul-betul diperhatikan.
Umumnya makanan yang dibuat sendiri di rumah aman dikonsumsi, asal bahan bakunya memenuhi syarat, dan aman. Tetapi akan lain halnya bila makanan olahan yang dibuat pembuat atau produsen makanan. Makanan olahan tersebut sering dimasukkan bahan tambahan pangan yang sering dalam bentuk senyawa kimia. Bahan tambahan tersebut banyak jenisnya. Ia berperan dalam memperbaiki penampilan makanan seperti tekstur, warna, bau dan rasa, kestablian dan mempertahankan mutu makanan. Ada sekitar 20 jenis bahan tambahan pangan yang sering ditambahkan ke dalam makanan. Bila jumlah penambahan bahan-bahan tersebut dalam jumlah yang diizinkan, mungkin akan lebih aman. Tetapi karena digunakan dalam jumlah yang mungkin berlebih dan jangka lama, tetap saja dapat menyebabkan gangguan. Bila digunakan dalam jumlah yang tidak terkontrol, tentu saja dapat menimbulkan akibat tak baik yang lebih besar. Akibat tersebut akan lebih buruk lagi bila sampai ke tubuh janin. Yang lebih berbahaya lagi adalah ada produsen makanan jadi yang sengaja menambahkan bahan berbahaya yang tidak boleh sama sekali ada dalam makanan. Bahan tersebut antara lain adalah: formalin, boraks, Rhodamine B dan lain-lain. Bahkan ada pedagang yang menyemprot ikan dagangannya dengan pestisida, ada pula yang memasukkan plastik ke dalam minyak goreng. Bahan kimia tersebut termasuk bahan beracun (toksik) yang dapat menyebabkan gangguan, penyakit dan bahkan kematian. Bahan-bahan ini dilarang sama sekali untuk ditambahkan ke dalam makanan. Dari hasil analisis Badan Pengawas Obat dan Makanan RI telah ditemukan berbagai bahan berbahaya tersebut dalam makanan olahan.
Asam borat dan boraks atau natrium tetra borat (dalam bahasa Jawa bleng) merupakan bahan kimia yang digunakan untuk pengolahan keramik, pembersih, solder, mengurangi kesadahan dan pembunuh kuman sebagai antiseptik, insektisida, fungisida dan herbisida. Produsen makanan menyalahgunakannya untuk memperbaiki warna, flavor dan tekstur makanan. Bakso mengandung boraks akan lebih kenyal dan tahan lama. Kerupuk akan lebih tahan lama, renyah, dan empuk bila ditambahkan boraks. Tergantung jumlah dan frekuensi yang dikonsumsi, senyawa ini dapat menyebabkan mual, kerusakan ginjal dan gangguan saluran cerna lainnya, gangguan pada otak, hati, kegagalan sistem sirkulasi, dan bahkan kematian. Bila 5 hingga 10 gram boraks tertelan oleh anak, dapat menyebabkan shock dan kematian. Pada saat mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dalam jumlah kecil, mungkin saja orang tidak merasakan apa-apa, tetapi akibat penggunaan yang sering bahkan jangka lama, maka sangat mungkin terjadi gangguan kesehatan. Gangguan tersebut tentu saja akan dapat merusak janin melalui ibu yang mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks. Ibu boleh saja mengkonsumsi makanan berupa kerupuk, tetapi pastikan kerupuk yang dimakan tidak mengandung bahan berbahaya seperti boraks dan lain-lain.
Formalin termasuk senyawaan golongan aldehida. Ia merupakan larutan formaldehid dalam air. Senyawa ini digunakan sebagai pengawet kertas, karpet, tekstil, kayu lapis dan perabot rumah tangga dan sering digunakan dalam industri plastik, bahan konstruksi, dll. Ia dapat digunakan untuk desinfektan di rumah sakit dan bahan pengawet mayat. Senyawa ini digunakan secara ilegal untuk pengawet. Bila kulit terkena formalin dengan kadar tertentu akan terasa seperti terbakar. Ia dapat menyebabkan kerusakan limfa, hati, jantung, otak dan sistem syaraf pusat, serta dapat mencetus timbulnya kanker. Bila terminum sebanyak 2 sendok makan, formalin dapat menyebabkan kematian. Untuk mengenalinya secara kasat mata agak susah. Namun bila dicermati dengan baik, masih dapat diketahui. Tahu berformalin masih bisa bertahan dan tidak rusak hingga 4 atau 5 hari. Daging dan ikan yang berformalin tidak membusuk dalam 3 hari. Mie basah yang dapat awet selama berhari-hari di udara terbuka berkemungkinan sekali mengandung pengawet mayat ini.
Rhodamine B merupakan zat warna yang sering digunakan untuk industri bukan makanan. Bahan sintetis yang bewarna merah terang ini tersedia dan dijual di pasar untuk industri dan tidak untuk makanan. Pengecer membelinya ini dalam jumlah besar dan dalam kemasan aslinya yang kemudian dikemas ulang dalam kantong plastik kecil dan tidak berlabel. Rhodamine B dalam kemasan kecil inilah yang dibeli oleh produsen makanan. Bahan ini banyak disalahgunakan dalam makanan dan kosmetik. Senyawa ini dapat menyebabkan keracunan, berbahaya bila tertelan, terhirup sewaktu bernafas atau terserap melalui kulit. Gejala keracunan zat warna ini antara lain adalah iritasi pada kulit, paru-paru, hidung, kerongkongan dan usus. Ia dapat memicu terjadinya kanker hati. Untuk mengenali penggunaan zat warna ini pada makanan dapat diamati dari penampilan warna merahnya yang mencolok dan tidak wajar. Karena sukar larut dalam air, bila diamati dengan teliti akan tampak titik-titik warna merah. Biasanya digunakan secara ilegal dalam industri kerupuk, terasi dan makanan kecil untuk anak-anak.
Makanan yang dikonsumsi harus bebas dari cemaran bahan kimia maupun mikroorganisme terutama yang patogen atau dapat menyebabkan penyakit infeksi. Dengan demikian higiene dan sanitasi lingkungan harus diperhatikan agar tidak mencemari makanan. Makanan yang tercemar, tentu dapat berakibat buruk terhadap tubuh. Akibat tersebut tidak saja terhadap ibu hamil tetapi juga terhadap janin yang dikandungnya. Sumber air yang digunakan harus yang memenuhi syarat, tidak mengandung kuman, dan senyawa kimia berbahaya. Kuman dapat dihilangkan atau diminimalisasi melalui pemanasan yang cukup. Bahan kimia berbahaya seperti logam berat, arsen dll yang ada dalam air yang digunakan umumnya tidak hilang pada proses pemanasan. Senyawa kimia tersebut dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap janin. Proses pengolahan dan menghidangkan makanan harus bersih dan higienis. Pedagang makanan masih ada yang menyentuh langsung makanan siap saji dengan tangannya. Hal ini memberi peluang yang besar untuk tercemarnya makanan oleh kuman. Sedangkan untuk mengolah makanan yang akan dimasakpun, tangan pembuat harus dibersihkan dengan mencucinya terlebih dahulu. Sumber makanan ternakpun harus diperhatikan sedemikian rupa agar daging, susu atau telur tidak mengandung logam berat. Demikian juga lahan untuk tanamanpun perlu diperhatikan agar tanaman yang dihasilkan tidak mengandung bahan berbahaya.
Bu Linda, kita tidak dapat membayangkan bagaimana keturunan kita kelak, bila bahaya tersebut di atas tidak dapat dielakkan. Ingat kasus melamin yang ditambahkan ke dalam susu bayi oleh produsen susu di Cina. Senyawa ini dapat menipu konsumen se olah-olah kandungan protein susu cukup tinggi. Tindakan biadab yang dilakukan produsen susu telah mengakibatkan pengaruh sangat buruk terhadap bayi. Ribuan bayi di Cina yang jatuh sakit dan ratusan mengalami gagal ginjal dan beberapa orang di antaranya meninggal dunia setelah meminum susu yang tercampur melamin. Senyawa amin yang kaya dengan unsur nirogen ini juga dapat berperan sebagai pencetus kanker. Sangat tepat tepat bila pemerintah Cina menjatuhkan hukuman mati bagi produsen susu yang memasukkan melamin ke dalam produk olahannya.
Bu, saat ini sangat banyak kemungkinan bahaya makanan olahan bagi kesehatan apalagi bagi ibu hamil. Ibu Linda tentu bertanya-tanya apa yang perlu dan harus dilakukan? Pastikan makanan yang dimakan tidak mengandung bahan berbahaya. Bila makanan olahan dibuat oleh masyarakat tanpa izin dan merek dagang, pastikan pembuatnya tidak menambahkan bahan yang ilegal tersebut. Teliti sebelum membeli dan cermat sebelum mengkonsumsi.
Sesuai dengan Sunah Nabi, makan minumlah kamu tetapi jangan berlebih-lebihan. Begitu juga dengan Ibu Hamil. Harus cukup gizi dan seimbang agar bayi yang dikandung sehat dan tumbuh dengan bobot badan ideal. Bobot badan janin baik kekurangan maupun kelebihan tidak baik. Bila janin terlalu besar maka proses persalinan akan susah dan berpeluang besar kelahiran melalui operasi.
Air kelapa muda mengandung vitamin, gula sederhana dan kaya akan mineral terutama kalium. Air kelapa muda ini boleh dan baik diminum oleh ibu hamil.
Penggunaan garam yang berlebih juga tidak baik bagi kesehatan. Untuk itu ibu hamil harus berupaya untuk mengurangi penggunaan garam dalam masakannya. Kebutuhan garam untuk kesehatan tubuh tidaklah banyak. Sebetulnya penggunaan garam berlebih bertujuan untuk memberikan rasa yang enak. Namun perlu diingat bahwa kebiasaan tersebut sudah terjadi sejak bayi, sehingga susah untuk dikurangi. Untuk itu perlu perhatian khusus bagi keluarga muda untuk membiasakan penggunaan garam dalam jumlah kecil, agar bayi yang akan lahir tidak ikut-ikutan terbiasa mengkonsumsi garam dalam jumlah berlebih.
Bagi pembaca yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang obat, makanan dan kosmetik dapat menghubungi kami melalui SMS di nomor 081363497648. Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan masyarakat yang perlu dijawab, pembaca harap bersabar menunggu giliran. Prioritas jawaban ditujukan untuk penanya yang mencantumkan alamat lengkap dan seberapa pentingnya pertanyaan yang diajukan terhadap kemaslahatan masyarakat. Tim pengasuh berhak memperbaiki pertanyaan untuk menghindari hal-hal yang dianggap kurang tepat seperti menyangkut kepentingan pemasaran produk obat dll. Pembaca dapat mengunduh semua artikel ABAM yang sudah pernah ditampilkan di Singgalang Minggu pada Web Site Fakultas Farmasi Univ Andalas: ffarmasi.unand.ac.id. Terima kasih. Dr. Muslim Suardi, MSi., Apt.