Jawaban:
AVM adalah singkatan dari Arteriovenous Malformation atau malformasi arteri-vena. AVM merupakan kelainan rangkaian arteri dan vena yang dapat mengganggu sistem sirkulasi darah normal. Arteri dan vena adalah bagian dari sistem peredaran darah. Arteri membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sementara vena membawa darah yang sedikit oksigen dan banyak mengandung CO2 kembali ke jantung dan paru. AVM dapat timbul di berbagai bagian tubuh tetapi yang sering terjadi adalah di otak dan sumsum tulang belakang. Bagian tubuh lain yang dapat mengalami AVM antara lain adalah hati, ginjal, dan paru-paru.
Hemangioma berbeda dengan AVM. Hemangioma adalah penyakit sejenis tumor jinak. Ia merupakan perbanyakan pembuluh darah yang tidak terkendali. Ia dapat terjadi pada semua jaringan yang mempunyai pembuluh darah dan pada jaringan lunak. Hemangioma sering terjadi pada anak-anak. Angka kejadian pada anak-anak berumur satu tahun mencapai 5-10%. Pada bayi-bayi yang dilahirkan prematur dengan bobot badan lahir kurang dari satu kilogram, angka tersebut meningkat menjadi 20-30%. Angka kejadian tertinggi adalah pada ras kulit putih, sementara yang terendah pada ras Asia. Perempuan lebih sering menderita hemangioma dibandingkan dengan laki-laki. Penjelasan mengenai hemangioma telah diuraikan dalam artikel Anda Bertanya Apoteker Menjawab pada Harian Singgalang Minggu yang sudah diterbitkan sebelumnya dan diunggah dalam laman web Fakultas Farmasi Unand.
Bagaimana terjadinya AVM masih dalam perdebatan para ahli. Namun mereka yakin bahwa AVM timbul pada saat perkembangan awal janin atau segera setelah bayi lahir. Hampir semua mereka yang menderita AVM tidak merasakan adanya kelainan atau gejala. Sekitar 12% pasien dari seluruh kasus, mengalami gejala dengan derajat keparahan yang beragam.
Sebagian penderita AVM mengalami perdarahan karena pecahnya pembuluh darah. Sekitar 2-4% pasien dari seluruh kasus AVM setiap tahun mengalami perdarahan. Umumnya perdarahan yang terjadi tidak parah sehingga sering tidak terperhatikan. Hal ini disebabkan karena tidak ada kerusakan signifikan pada jaringan syaraf. Pada sebagian kasus, perdarahan yang hebat dapat terjadi sehingga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak. Pada sebagian kasus lain terjadi kerusakan yang lebih berat.
Gejala AVM beragam tergantung lokasinya. Hampir 90% AVM tidak menimbulkan gejala. Malformasi AVM dapat diketahui secara tidak sengaja pada saat autopsi atau pengobatan penyakit lain yang tidak berhubungan. Pada sebagian kecil kasus, karena pembesaran ukuran atau perdarahan kecil di otak dapat menyebabkan serangan epilepsi, sakit kepala atau nyeri. Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan stroke.
Tindakan yang dapat dilakukan pada penderita AVM adalah pembedahan dengan teknik tertentu. Pembedahan tersebut dapat memberikan hasil yang baik bila AVM terbatas pada satu lokasi saja. Pembedahan dapat memberikan kesembuhan terhadap sekitar 95% pasien selama 3 tahun, tergantung pada ukuran dan lokasi lesi.
Pengobatan AVM dapat dilakukan untuk menghilangkan atau meringankan gejala atau keluhan. Tindakan yang lebih spesifik adalah berupa pembedahan, radiasi atau pemotongan suply darah ke AVM. Tindakan pengobatan tergantung kepada jenis AVM, gejala yang timbul, lokasi dan ukuran malformasi.
Pada pengobatan yang tepat, maka malformasi arteri vena kulit kepala dapat memenuhi harapan yang diinginkan pasien. Semua manifestasi klinis yang dirasakan dapat hilang, dan secara kosmetik tidak mengganggu penampilannya. Namun kerjasama yang baik dan terbuka dari berbagai ilmu terkait seperti ahli syaraf, bedah syaraf dan neuro-radiolog, sangat penting dalam memilih tata laksana mana yang paling tepat bagi pasien.
Saudara Suji, yang berkompeten dan berwewenang menyatakan penyakit atau menegakkan diagnosa penyakit adalah dokter. Walaupun apoteker mengetahui juga tentang penyakit, namun yang paling bertanggung jawab terhadap keputusan diagnosa penyakit adalah dokter. Untuk menjawab pertanyaan apakah yang diderita anak anda AVM atau hemangioma tidak dapat melalui konsultasi ini. Demikian juga konsultasi dengan pakar terkaitpun tidak dapat memutuskan apa penyakit yang diderita seseorang. Pemeriksaan yang teliti dan dilakukan oleh pakar yang sesuai bahkan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan. Untuk itu, anda dinasehatkan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter dengan kepakaran yang sesuai. Bila diagnosa penyakit sudah ditegakkan maka kemudian baru apoteker dapat membantu tentang pengobatannya. Bila terjadi keragu-raguan seperti yang ditanyakan di atas, maka kita dapat mendapatkan second opinion atau pendapat bandingan dari pakar terkait. Anda dianjurkan untuk berkonsultasi langsung dengan ahli syaraf, bedah syaraf atau neuro-radiolog, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Demikianlah jawaban kami semoga bermanfaat. Bagi anda yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang obat, makanan, NARKOBA dan kosmetik dapat menghubungi kami melalui SMS di nomor 082388287373. Jawaban akan diberikan dalam bentuk artikel di surat kabar Singgalang Minggu dan laman web Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang. Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan masyarakat yang perlu dijawab, pembaca harap bersabar menunggu giliran. Karena kesibukan dan keterbatasan, jawaban tidak dapat diberikan melalui SMS dan atau telefon. Prioritas jawaban ditujukan untuk penanya yang mencantumkan alamat lengkap, pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi apoteker dan seberapa pentingnya pertanyaan yang diajukan terhadap kemaslahatan masyarakat. Semua jawaban yang diberikan tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran konsultasi langsung apoteker dan atau dokter, serta tidak dapat diandalkan untuk menggantikan, memulai atau mengakhiri pengobatan. Sebagian pertanyaan tidak bisa dijawab karena SMS terpotong atau tidak lengkap. Tim pengasuh berhak memperbaiki pertanyaan untuk menghindari hal-hal yang dianggap kurang tepat seperti menyangkut kepentingan pemasaran produk obat dll. Semoga bermanfaat. Terima kasih. Dr. Muslim Suardi, MSi., Apt.