Jawaban:
Bapak Fauzi yth. Cukup banyak jenis penyakit yang memiliki gejala seperti yang di tanyakan. Eksim atau sering juga disebut dengan dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang, kemerahan, pembengkakan, gatal dan kekeringan, berkerak, melepuh, mengelupas, pecah-pecah, berlendir, bahkan perdarahan.
Kelainan paling sering terjadi pada bagian tangan dan kaki, namun bisa terjadi di bagian lain tubuh. Ada beberapa jenis eksim. Gejala eksim sering mulai muncul pada masa kanak-kanak terutama saat mereka berumur di atas dua tahun. Pada beberapa keadaan, eksim akan sembuh dengan bertambahnya usia, namun ada juga yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan penatalaksanaan dan pengobatan yang tepat dan benar, ia dapat dikendalikan dengan baik sehingga dapat menurunkan kemungkinan terjadinya kekambuhan.
Untuk memastikan apa penyakit dan penyebab yang sebenarnya tidak bisa melalui forum tanya jawab melalui media. Bila penyakitnya belum dapat dipastikan, tentu saja pengobatannyapun tidak dapat diberikan dengan tepat. Dari pertanyaan yang Bapak ajukan, ada kemungkinan penyakitnya adalah semacam eksim atau dermatitis. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan penyakit yang lain. Untuk menentukan apa penyakitnya perlu pemeriksaan langsung oleh pakar yang sesuai melalui penelusuran riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik, bahkan mungkin memerlukan pengambilan jaringan kulit untuk pemeriksaan di laboratorium.
Gejala utama eksim adalah rasa gatal yang kadangkala sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Kemerahan pada kulit tersebut biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki. Gejala tersebut bisa saja muncul di bagian tubuh yang lain. Bagian kulit yang terkena akan kering, menebal atau mungkin berkeropeng. Keropeng atau kerak berasal dari cairan tubuh yang mengering. Pada kelompok orang dengan kulit lebih gelap, eksim dapat mempengaruhi pigmen kulit. Pada kelompok ini bagian tubuh yang terkena eksim akan tampak lebih terang atau sebaliknya. Eksim berhubungan dengan upaya pertahanan tubuh yang berlebihan. Keadaan ini menyebabkan tubuh memberikan tindak balas berlebihan terhadap bakteri atau bahan yang dapat berperan sebagai iritan yang sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Karena itu, eksim banyak ditemukan pada pasien yang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit alergi atau asma. Penyebab penyakit ini masih merupakan perdebatan para ahli. Penyebab yang lebih diterima berhubungan dengan faktor keturunan dan lingkungan. Pencetus timbulnya eksim mungkin berbeda untuk setiap orang. Faktor pencetus tersebut antara lain adalah bahan kimia, bahan tertentu, atau penyakit. Keadaan stress dapat menyebabkan gejala eksim menjadi lebih buruk. Sabun atau deterjen, alat atau bahan rumah tangga lain dapat menimbulkan rasa gatal yang luar biasa bila terpapar. Ada yang gatalnya ringan saja tetapi rasa panas yang kuat atau mungkin saja yang terjadi sebaliknya. Di antara penyakit yang juga dapat mencetus terjadinya eksim adalah infeksi saluran nafas bagian atas atau flu. Penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan. Pengobatan yang tepat dan dengan menghindari paparan bahan yang dapat bertindak sebagai iritan atau bahan yang dapat menimbulkan alergi penyebab eksim semuanya dapat menurunkan kekambuhan. Eksim tidak menular dan dari satu orang ke orang yang lain.
Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa penyembuhan eksim sangat susah. Untuk itu pengobatan utamanya adalah menghilangkan rasa gatal dan mencegah terjadinya infeksi. Infeksi umumnya terjadi karena garukan yang mencederai kulit sehingga mudah terinfeksi kuman. Infeksi seperti ini disebut sebagai infeksi sekunder. Lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk mencegah kekeringan. Pemakaian lotion atau krim tersebut sebaiknya dilakukan pada saat kulit masih sedikit basah. Pada keadaan tersebut, seperti pada saat segera selesai mandi, lotion atau krim yang dioleskan akan dapat mempertahankan kelembaban kulit lebih lama. Tergantung tingkat keparahan, dan jenis eksim beberapa tindakan dalam penatalaksanaan eksim dapat dilakukan menggunakan obat, obat alternatif, terapi sinar, gaya hidup, diet, dan kebiasaan. Untuk obat-obat yang termasuk obat keras, harus digunakan berdasarkan resep dokter. Tindakan pengobatan sendiri sering berakhir dengan kegagalan dan merupakan tindakan yang sia-sia.
Beberapa obat yang sering digunakan antara lain adalah obat-obat golongan kortikosteroid. Pada banyak kasus, ia sangat mangkus mengawal atau menekan keluhan eksim. Kortikosteroid ada yang termasuk berpotensi lemah dan ada pula yang berpotensi kuat terhadap pengobatan eksim. Obat-obat ini dapat digunakan dengan meminumnya (penggunaan oral) atau melalui suntikan. Sediaan topikal seperti salep atau krim yang mengandung hidrokortison diberikan untuk mengurangi terjadinya keradangan. Untuk kasus-kasus yang berat, pasien akan menerima tablet kortikosteroid. Bila terjadi infeksi sekunder pada bagian yang terkena eksim maka untuk membunuh kuman penyebab infeksi dapat diberikan antibiotika. Untuk mengurangi rasa gatal yang kuat diperlukan antihistamin. Antihistamin adalah obat yang terutama bekerja menghilangkan rasa gatal. Bila semua pengobatan di atas tidak memberikan respon, maka dapat diberikan siklosporin. Ingat, pengobatan harus melalui pemeriksaan pakar yang sesuai dan obatnya ditebus di apotik.
Alergi makanan dapat mencetus terjadinya eksim. Untuk mereka yang alergi terhadap makanan tertentu atau keadaan tertentu, perlu pemeriksaan guna mengidentifikasi alergennya. Bila alergennya sudah diketahui maka memungkinkan kita mencegah atau meminimalisasi gejalanya. Beberapa makanan yang dapat bertindak sebagai pencetus eksim antara lain adalah telur, kopi, kacang kedele dan kacang-kacangan, tepung jagung, dan gandum.
Untuk penyembuhan eksim secara total memang susah. Tetapi bila pasien dapat menghindari pencetusnya agar eksim tidak muncul kembali. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mencegah kembalinya gejala eksim. Kelembaban kulit perlu dijaga, agar tidak kekeringan dan memudahkan timbulnya eksim. Perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak perlu dihindari. Demikian juga keadaan kepanasan dan berkeringat terlalu banyak. Hindari memakai pakaian, sabun yang terlalu keras, deterjen dan bahan rumah tangga lain yang dapat menimbulkan alergi. Pasien perlu menghindari faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pencetus alergi seperti makanan tertentu, debu, serbuk sari, bulu binatang. Keadaan stress juga dapat bertindak sebagai pencetus alergi dan munculnya eksim.
Demikianlah jawaban kami semoga bermanfaat. Syarat dan ketentuan berlaku seperti yang tercantum dalam artikel ABAM sebelumnya. Terima kasih. Dr. Muslim Suardi, MSi., Apt.