Jawaban:
Rematik merupakan penyakit yang biasanya berupa peradangan, pembengkakan, dan kekauan atau pembatasan gerak yang diikuti rasa sakit pada sendi atau otot. Gangguan tersebut dapat pula berupa kekacauan metabolik struktur jaringan ikat tubuh. Penyakit ini menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi. Rasa nyeri yang dirasakan penderita mirip dengan nyeri akibat keseleo. Bedanya, pada rematik nyeri disertai peradangan pada persendian. Penyebab rematik sangat bervariasi. Umumnya, dipengaruhi oleh masalah sistem kekebalan tubuh yang justeru berbalik menyerang jaringan persendian.
Penyakit rematik banyak jenisnya. Lebih dari seratus macam penyakit ini. Namun yang paling banyak di Indonesia adalah gout arthritis yang disebabkan oleh adanya kristal mono natrium urat pada sendi tulang. Jenis penyakit rematik yang sering diderita pasien antara lain adalah osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan lupus. Bila tidak diobati dengan baik, bukan tidak mungkin akan terjadi kelumpuhan. Rematik tidak hanya menyerang penderita lanjut usia, tetapi juga dapat menyerang penderita usia muda. Berbagai jenis rematik belum diketahui penyebabnya dengan pasti, namun ada beberapa faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya serangan.
Untuk mencegah munculnya penyakit rematik berbagai upaya dapat dilakukan. Upaya tersebut antara lain adalah: berolahraga yang teratur dan benar; menghindari aktivitas fisik yang berlebihan; mengupayakan bobot badan ideal; cukup mengkonsumsi buah dan sayur; dan lain-lain.
Saudara Witry, kewaspadaan yang tinggi terhadap kesehatan kita memang diperlukan. Namun jangan menjadikan kekhawatiran yang berlebihan. Tidak mengobati atau tidak mencegah semakin beratnya penyakit justeru lebih beresiko di kemudian hari. Anda tidak perlu khawatir yang berlebihan. Periksakanlah diri ke dokter atau berkonsultasi dengan apoteker bila keadaan penyakit masih sangat dini. Pada tahap awal pengobatan tanpa obat (non farmakologi) dapat dilakukan. Apa obat yang sesuai, tentu dapat disarankan apabila diagnosa sudah ditegakkan. Pastikan dulu penyebab penyakit atau penyakit yang diderita.
Berbagai obat rematik yang sering digunakan adalah golongan obat-obat non steroid, kortikosteroid, kloroquin, ketumbuhan, penekan sistem imun, dan senyawaan emas organik. Obat-obat golongan non steroid dapat menghilangkan peradangan dan nyeri, tetapi memiliki kemangkusan terbatas terhadap jenis rematik tertentu. Contoh obat-obat ini adalah ibuprofen, naproxen, natrium diklofenak, piroksikam dan indometasin. Kloroquin dan hidroksikloroquin juga dapat digunakan dalam pengobatan rematik. Efek antirematik obat ini berlangsung lambat.
Golongan steroid sangat efektif sebagai anti peradangan. Ia merupakan senyawaan analog kortison sintetik. Di samping untuk mengurangi peradangan, kortikosteroid juga dapat menekan sistem imun tubuh. Obat golongan ini yang sering digunakan antara lain prednison, prednisolon dan deksametason. Obat-obat anti ketumbuhan dan sitotoksis penekan sistim imun yang berkhasiat pula dalam pengobatan rematik adalah metotreksat, siklosporin, azatioprin dan siklofosfamid. Obat-obat ini memberikan efek yang baik untuk pengobatan peradangan pada ARTRITIS by BOBrowser ads 1.1"" style="width:7.5pt;height:7.5pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square" o:button="t"> kronis yang disebabkan oleh gagalnya sistim imun. Ia digunakan bila obat-obat golongan anti peradangan non steroid dan hidroksiklororoquin tidak memberikan efek. Sedangkan golongan senyawaan emas organik seperti aurotioglukosa, natrium aurotiomalat dan auronofin efektif dalam terapi rematik.
Saudara Witry, penggunaan obat-obat di atas harus melalui resep dokter. Anda tidak perlu khawatir. Obat-obat yang diberikan tentu saja sudah melalui pertimbangan yang matang. Obat-obat tersebut umumnya memang bukan tanpa efek samping. Obat-obat anti peradangan nonsteroid dapat menimbulkan gangguan terhadap lambung, beracun terhadap ginjal dan hati. Obat-obat golongan steroid dapat menimbulkan gangguan terhadap lambung, retensi air, tulang keropos dan lain-lain. Sedangkan obat-obat anti ketumbuhan dan penekan sistim imun tubuh dapat memberikan efek samping berupa bibir pecah-pecah, kerontokan rambut dan lain-lain.
Walaupun obat-obat tersebut mempunyai efek samping, namun bila digunakan dengan cara dan takaran yang sesuai dengan petunjuk masalah tersebut dapat dihindari atau dikurangi. Dalam pemberian obat pertimbangan antara resiko terkecil dan manfaat yang paling besar selalu diperhatikan. Nasehat dan saran apoteker di apotik dapat pula meningkatkan kemangkusan dan keamanan obat.
Demikianlah jawaban kami semoga bermanfaat. Syarat dan ketentuan berlaku seperti yang tercantum dalam artikel ABAM sebelumnya. Bagi anda yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang obat, makanan, NARKOBA dan kosmetik dapat menghubungi kami melalui SMS di nomor 082388287373. Karena banyaknya pertanyaan, pembaca diharap bersabar. Terima kasih. Dr. Muslim Suardi, MSi., Apoteker.