Jawaban:
Bu Eva, anda boleh berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan, tetapi janganlah khawatir yang berlebihan. Bakso dan sate kambing, sama-sama mengandung zat gizi yang penting bagi tubuh kita. Makan dan minumlah kamu, tetapi jangan berlebihan. Itulah ajaran agama yang perlu kita ikuti. Makanlah makanan yang hala dan baik.
Bakso biasanya mengandung daging sapi. Baik daging sapi maupun daging kambing mengandung zat gizi yang penting. Keduanya mengandung protein dengan berbagai macam asam amino, vitamin, dan mineral. Protein sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin dan anak. Di samping itu ia berperan pula dalam metabolisme tubuh dan  pertahanan terhadap penyakit infeksi. Bagi orang dewasa dan manula, protein lebih berperan dalam penggantian sel-sel yang rusak. Dalam setiap 1 ons daging kambing terdapat 5,84g protein, 0.65 g lemak, 16 mg kolesterol, 23 mg natirum, 109 mg kalium, dan zat besi. Semua zat gizi tersebut dibutuhkan oleh tubuh. Zat besi diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Zat besi dari sumber hewani lebih mudah diserap di saluran cerna dibandingkan dari nabati. Lemak di samping sebagai sumber tenaga, ia berperan pula dalam membantu penyerapan vitamin D di saluran cerna. Kolesterol sangat bermanfaat bagi tubuh. Ia merupakan sumber bahan baku pembuatan hormon dan asam empedu dalam tubuh. Asam empedu berperan penting dalam penyerapan lemak. Kolesterol merupakan bagian penting membran sel. Ada anggapan yang tidak benar terhadap kolesterol. Se olah-olah makluk yang satu ini tidak diperlukan dan sangat berbahaya. Padahal itu tidak seluruhnya benar. Asal dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai atau tidak berlebihan adalah aman dan bermanfaat. Kecuali kalau memang sudah ada kelainan metabolisme misalnya atau keadaan kadar kolesterol seseorang yang sudah tinggi.
Bu Eva, tidak hanya kambing, tetapi semua hewan berdarah panas bisa terpapar atau sumber penularan toksoplasma. Toksoplasma, atau nama latinnya Toxoplasma gondii, adalah sejenis kuman kecil ber sel satu yang termasuk kelompok protozoa. Ia dapat menyebabkan penyakit infeksi yang disebut toksoplasmosis. Penyakit ini memang harus diwaspadai pada ibu hamil. Toksoplasmosis sering disandingkan dengan penyakit lainnya seperti infeksi oleh virus rubella, cytomegalovirus dan herpes. Ke semua penyakit tersebut disingkat menjadi TORCH. Hewan yang dapat bertindak sebagai sumber infeksi atau penularan penyakit toksoplasmosis tidak hanya kambing.  Hampir semua hewan berdarah panas seperti kucing, anjing, babi, sapi, kuda, tikus, domba, ayam, itik, burung, dan lain-lain, juga dapat terinfeksi toxoplasma. Hewan atau satwa liar seperti harimau, musang, babi hutan, anjing hutan, dan lain-lain, juga dapat terinfeksi kuman ini.
Manusia bisa terinfeksi toksoplasma bila tertelan ookista atau semacam telur yang berasal dari hewan. Kista yang tertelan tersebut akan menetas dan berkembang di dalam tubuh hewan atau manusia. Ia dapat hidup dalam otot manusia dan berbagai hewan lainnya. Kista ini juga dapat hidup di tanah dalam jangka waktu yang cukup lama yakni bisa sampai lebih dari satu tahun. Dari tanah ini ia dapat menyebar melalui hewan, tumbuh-tumbuhan atau sayuran yang terkena kontak dengan kista tersebut.
Infeksi toxoplasma dapat menginfeksi saluran telur wanita. Peradangan yang terjadi pada saluran telur wanita dapat menutup saluran telur tersebut. Akibatnya sel telur yang dihasilkan oleh indung telur gagal mencapai rahim dan pembuahan oleh sperma tidak akan terjadi. Pada janin, kista toksoplasma dapat masuk ke dalam otak dan dapat menyebabkan kecacatan dan gangguan syaraf. Infeksi toksoplasmosis juga dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil muda. Dengan demikian penularan tidak hanya terjadi karena tertelan ookista daging hewan, tetapi juga dapat melalui paparan daging hewan atau mengkonsumsi sayur-sayuran mentah yang tidak dicuci bersih.
Untuk menghindari terinfeksi oleh toksoplasma maka beberapa saran dapat Ibu ikuti. Cucilah tangan dengan sabun dan air yang mengalir setelah menyentuh hewan berdarah panas. Hindari makan daging setengah matang. Pastikan daging pada sate sudah cukup matang, hindari memakan daging sate yang kurang matang. Pastikan sayuran mentah sudah dicuci bersih menggunakan sabun yang sesuai dan air bersih sebelum dimakan. Untuk sayuran yang kemungkinan besar tercemar kotoran hewan beresiko tinggi sebagai sumber pencemaran, ookista yang mungkin menempel di lipatan-lipatan sayuran sangat sulit untuk dibersihkan. Jangan khawatir untuk mengkonsumsi sayuran mentah yang kecil kemungkinannya terpapar ookista seperti rimbang dan lain-lain. Pemeriksaan laboratorium pada trismester pertama kehamilan sangat bermanfaat dalam mendeteksi adanya infeksi toksoplasmosis lebih awal.
Untuk bakso, pastikan Ibu mengkonsumsi bakso yang bebas dari bahan kimia yang berbahaya seperti boraks atau bleng dan lain-lain. Keamanan bakso dan makanan lainnya sudah pernah di bahas dalam artikel ABAM di Harian Singgalang sebelumnya dan telah diunggah dalam laman web Fakultas Farmasi Unand. Mengkonsumsi sumber makanan yang bervariasi lebih baik dan lebih sehat bila dibandingkan dengan hanya mengkonsumsi jenis makanan yang terbatas.
Bu Eva kemungkinan anda terinfeksi toksoplasmosis memang ada apabila daging sate yang dimakan tidak cukup matang dan daging kambingnya terinfeksi toksoplasma. Belum kami temukan laporan penelitian kandungan ookista toksoplasma dalam daging sate. Ibu tidak perlu terlalu khawatir, karena kemungkinannya kecil. Tidak semua daging kambing terinfeksi toksoplasma. Bila ada gejala penyakit yang mencurigakan selama hamil berkonsultasilah dengan dokter SPOG.
Bagi anda yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang obat, makanan, NARKOBA dan kosmetik dapat menghubungi kami melalui SMS di nomor 082388287373. Pertanyaan dengan dilengkapi nama dan alamat ditujukan kepada Apoteker. Pertanyaan akan dijawab melalui Harian Singgalang, dan kemudian diunggah di laman web Fakultas Farmasi Unand. Sehubungan banyaknya pertanyaan yang masuk harap bersabar. Syarat dan ketentuan berlaku. Semoga bermanfaat. Terima kasih. Dr. Muslim Suardi, MSi., Apt.