Obat Tekanan Darah Tinggi pada Gangguan Ginjal

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB

Diasuh oleh para Apoteker Dosen Fakultas Farmasi Unand

Obat Tekanan Darah Tinggi pada Gangguan Ginjal

Pertanyaan:

Bismillah. Bapak Dr. Muslim Suardi, Apt., nama saya ISRO’ 43 tahun. Saya dideteksi dokter mengalami kelemahan fungsi ginjal kronis berawal dari hipertensi. Saya diberi obat Osteoxxx, Valexxx 80 valsartan, amlodipine10 mg, Letoxxx 100. Mohon penjelasannya tentang obat-obatan tadi. Apakah aman bila dikonsumsi jangka panjang. Syukran jazaakumullohu khaira. Isro’ Bagus Kediri Jawa Timur. 081252150xxx.

Jawaban:

Gangguan fungsi ginjal adalah keadaan dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam menyaring bahan-bahan sisa dari darah. Keadaan terakhir disebut gagal ginjal. Pada keadaan ini ginjal sudah gagal untuk menyaring bahan-bahan sisa dari dalam darah. Ada dua jenis gagal ginjal yakni gagal ginjal akut dan kronis atau menahun.

Gagal ginjal akut ditandai oleh beberapa gejala seperti: pembengkakan pada kaki dan mata, rasa nyeri pinggang yang hebat, rasa sakit pada saat buang air kecil, air seni sedikit dan sering, kadang-kadang air seni bewarna kemerahan. Kelainan pada kandungan air seni misalnya: adanya protein, sel-sel darah merah dan darah putih, dan bila terjadi peradangan ditemukan juga bakteri. Sedangkan pada gagal ginjal menahun ditandai oleh gejala yang mungkin timbul seperti lemas, tidak ada tenaga, mual, muntah, nafsu makan menurun, jumlah air seni berkurang, rasa gatal, sesak napas, pucat karena kurang darah, dan terjadi pembengkakan. Pada air seni ditemui adanya zat putih telur, sel-sel darah putih dan darah merah. Pada pemeriksaan darah di laboratorium ditemui naiknya kreatinin darah, dan darah merah menurun. Kreatinin merupakan senyawaan kimia yang ada dalam tubuh yang dapat menggambarkan keadaan fungsi ginjal seseorang. Sedangkan pada pemeriksaan air seni selalu ditemui zat putih telur.

Gangguan fungsi ginjal disebabkan oleh beberapa hal seperti obat-obatan tertentu, dan penyakit seperti sakit gula atau diabetes millitus, ketumbuhan, sumbatan saluran kemih, peradangan ginjal, dan termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi dan lain-lain. Gangguan fungsi ginjal tersebut  lebih sering ditemui pada mereka yang berusia lanjut.  Untuk mencegah terjadinya gangguan fungsi ginjal maka berbagai hal terkait penyebab gangguan perlu mendapat perhatian. Untuk mencegah agar kerusakan ginjal tidak semakin parah maka dalam mengkonsumsi obat-obat, kita harus berhati-hati. Pada ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik, maka kemampuannya untuk mengeluarkan obat dan hasil metabolismenya akan menurun. Keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukan obat dalam darah. Bila hal ini berlanjut terus maka bukan tidak mungkin akan terjadi keracunan. Pada sisi lain ada obat yang dapat memperparah gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan kedua alasan di atas maka penggunaan obat-obat apapun oleh pasien perlu mendapat perhatian serius. Jangan menggunakan obat apapun tanpa nasehat dokter dan/ atau apoteker.

Pak Isro’ di Kediri. Obat pertama mengandung kalsium karbonat. Obat ini umumnya diindikasikan sebagai sumber tambahan kalsium dan ada juga sebagai obat untuk menetralkan asam lambung.  Tergantung tingkat kerusakan ginjal maka takaran penggunaan obat ini pada penderita gangguan fungsi ginjal perlu diperhatikan. Obat kedua mengandung valsartan. Valsartan diindikasikan untuk obat antihipertensi, dan gangguan jantung. Sama seperti obat pertama, takaran valsartan perlu diperhatikan pada kerusakan ginjal tingkat tertentu. Amlodipin digunakan untuk pengobatan hipertensi dan pencegahan angina. Obat ini hanya sedikit dikeluarkan melalui ginjal. Takaran obat ini pada pasien gangguan fungsi ginjal tidak berbeda dengan pasien normal. Sedangkan obat yang terakhir mengandung spironolakton. Obat ini diindikasikan sebagai diuretik atau mengeluarkan air seni dan berperan dalam menurunkan tekanan darah.  Obat ini tidak diekresikan melalui ginjal, tetapi sekitar 50% metabolitnya dikeluarkan melalui ginjal. Pada gangguan fungsi ginjal yang cukup berat, takaran obat ini perlu diturunkan. Di samping itu perlu kehati-hatian dalam menggunakan obat ini pada pasien gangguan fungsi ginjal.

Pak Isro’, dengan penjelasan di atas jelaslah bahwa penggunaan obat-obat harus berhati-hati pada penderita gangguan fungsi ginjal. Tergantung berat ringannya gangguan fungsi ginjal, maka takaran dan penggunaan obat di atas perlu berhati-hati. Bapak tidak perlu khawatir, asalkan penggunaan dan takaran obat-obat di atas selalu atas nasehat dokter dan/atau dengan pengawasan apoteker. Pada keadaan gangguan ginjal ringan hingga sedang tidak ada masalah. Tetapi pada gangguan fungsi ginjal berat takaran dan/atau penggunaan obat-obat tertentu perlu mendapat pertimbangan lebih lanjut. Dokter yang merawat tentu mengetahui kondisi ginjal Bapak. Jangan menggunakan obat lain apapun tanpa sepengetahuan kedua pakar di atas.

Bagi anda yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang obat, makanan, NARKOBA dan kosmetik dapat menghubungi kami melalui SMS di nomor 082388287373. Pertanyaan dengan dilengkapi nama dan alamat ditujukan kepada Apoteker. Pertanyaan akan dijawab melalui Harian Singgalang, dan kemudian diunggah di laman web Fakultas Farmasi Unand. Sehubungan banyaknya pertanyaan yang masuk harap bersabar. Untuk pertanyaan yang serupa dan sangat mirip pembaca disilahkan mebemukan jawabannya pada artikel ABAM di laman web Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Syarat dan ketentuan berlaku. Semoga bermanfaat. Terima kasih. Dr. Muslim Suardi, MSi., Apt.

Read 66234 times